Pulau ini terletak di Kecamatan Koto Tangah, merupakan pulau non urban, dengan luas 4,6 Ha dan merupakan pulau paling utara di Kota Padang. Jarak pulau dengan Pasie Jambak kira-kira 2,2 km dan dapat ditempuh dengan perahu nelayan dalam waktu 10 menit dari Pasie Jambak. Pulau ini memiliki kontur relatif datar yaitu 0 – 5% dari permukaan laut. Pada bagian luar (pheriphery) terdapat hamparan pantai pasir putih dan bersih. Pulau Sawo masih alami dan belum terganggu oleh aktivitas manusia, didominasi oleh pohon kelapa. Pulau ini selalu menjadi tempat perlindungan bagi masyarakat nelayan apabila terjadi badai. Sumber air bersih diperoleh apabila membuat sumur. Dilihat dari kondisi fisik dasar Pulau Sawo berpotensi untuk dikembangkan kegiatan wisata bahari seperti: Berenang, Menyelam, Camping, Bertualang, menikmati panorama dan bermain pasir sambil mencari biota laut.
Kondisi biologi/ekologi perairannya terdiri dari ekosistem terumbu karang terutama di bagain selatan, ekositem hutan terdapat di bagian tengah pulau, dengan lebar bentangan pasir di sekeliling pulau 4-5 meter, arus sangat tenang pada bagain timur dan dan sebelah berat berombak. Beberapa jenis ikan lumba-lumba ditemukan disekitar peritan Pulau Sawo, juga ikan hias jenis serta ikan ekonomis terdiri dari tongkol, kembung, kakap, kerapu, tuna caklang dan tenggiri.
Vegetasinya merupakan hutan tropika basah sebagian besar belum dimanfaatkan seperti ketaping, aru dan pohon kelapa yang banyak terdapat di pantai. Pulau Sawo Sangat dekat dengan lokasi wisata Pasie Jambak, dan base camp nelayan Koto Tangah dan dapat dicapai dengan mengunakan perahu dayung selama 20 menit serta dengan mengunakan speedboat masin 2 x 85 PK perjalanan dari Muara Padang dapat ditempuh dalam waktu 20 menit.
Ditinjau dari potensi sumberdaya alam, nilai historis (sejarah), aksesibilitas dan tersedia prasarana dan sarana serta kondisi sosIal budaya masyarakat terdekat (Pasie Nan Tigo) maka Pulau Sawo mempunyai potensi besar dalam pengembangan wisata bahari dengan inti objek parawisata terdiri dari :
(a) Wisata Alam
Dalam hal ini penekanan lebih besar pada keanekaragaman flora dan fauna bahari, sehingga pariwisata di Pulau Sawo merupakan bahari
(b) Wisata Sosial Budaya
Kehidupan Masyarakat Pasie Nan Tigo yang termasuk dalam KSW 1 (Pantai Pasie Jambak, Pantai Pasie Kandang, Pantai Pasie Sabalah, Pantai Air Tawar dan Pulau Sawo yang sebagian bermata pencaharian nelayan tradisional merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Teknik penangkapan ikan, alat tangkap, perahu penangkapan, pasar pagi ikan segar, kehidupan seharian masyarakat pesisir dapat dijadikan objek wisata
( c) Wisata Bahari :
Upaya mengembangan dan memanfaatkan objek dan daya tarik wisata bahari dikawasan pesisir dan lautan Indonesia, seperti kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna terumbu karang dan berbagai jenis ikan hias.
wisata selam, wisata pemancingan, berenang, selancar, ski air, berlayar, rekreasi pantai, wisata pesiar
(d) Wisata Sejarah
Pulau-pulau di dalam wilayah kota Padang mempunyai nilai sejarah penting dan kondsi saat ini sangat mendukung paket wsiata alam (bahari)
(e) Ekowisata : Parawisata yang ramah lingkungan serta memberi manfaat dan mensejahterakan masyarakat di daerah tujuan yang dikunjungi
sumber : http://padangtourism.info/index.php?tourism=destinations&id=30